1

SELAMAT BERKUNJUNG
FREDYRIAN NDAPA OLE

Senin, 06 September 2010

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI


1.      Hirarki Informasi pada Teknologi Komputer
Untuk dapat memahami tentang informasi, kita perlu memahami tingkatan – tingkatan informasi yang mampu diproses oleh pikiran manusia. Ackoff (1989) menyatakan bahwa pikiran manusia pada dasarnya mempunyai lima tingkatan informasi yaitu:
a.       Data adalah sesuatu yang mentah, kasat mata, dan biasanya berbentuk simbol atau data kuantitatif (keuangan), pasti ada meskipun tidak berguna, dan tidak punya arti.
b.      Informasi adalah data yang telah diberi arti, mempunyai tujuan, dan unit analisis, dalam lingkungan berbasis komputer, sebuah database relasional merepresentasikan informasi.
c.       Pengetahuan adalah informasi yang telah terintegrasikan ke dalam pikiran manusia, bisa dalam bentuk hapalan akan sesuatu. Dalam lingkungan berbasis komputer, sebuah modul atau proses menggambarkan sebuah pengetahuan.
d.      Pemahaman adalah proses kognitif dan analitis dari suatu pengetahuan, suatu proses pembelajaran, misalnya dengan membandingkan serta mengendapkan pengetahuan lama dengan pengetahuan baru. Dalam lingkungan berbasis komputer, pemahaman dapat terwakili oleh Artificial Intelligent.
e.       Kebijakan (Wisdom) adalah proses yang lebih mendalam dari pemahaman yakni meleburkan pemahaman ke dalam pikiran manusia yang dipenuhi oleh etika, norma, atau nilai. Proses memahami benar atau salahnya sesuatu dengan melihat dari sudut pandang pemahaman yang berbeda. Dalam lingkungan berbasis komputer, kebijakan belum mampu direpresentasikan. Kebijakan ini khusus pada pikiran manusia.
2.      Pengorganisasian File : Flat File dan Database Management System (DBMS)
Flat file adalah teks biasa (atau dicampur teks dan binari) file yang biasanya berisi satu record per baris atau fisik merekam (contoh pada disk atau tape). Dalam catatan tersebut, ada satu bidang dapat dipisahkan oleh delimiters, misalnya koma atau memiliki panjang tetap.  Dalam kedua kasus, padding mungkin diperlukan untuk mencapai panjang ini. Format tambahan mungkin diperlukan untuk menghindari tabrakan delimiter. Contoh flat file adalah nama dan daftar alamat dengan kolom Nama, Alamat, dan Nomor Telepon.
Selain itu, flat file juga merupakan sistem yang secara khusus dibuat untuk memudahkan pemakai dalam mengelola basis data. Sistem ini dibuat untuk mengatasi kelemahan sistem pemrosesan yang berbasis berkas. Pada pendekatan yang berbasis berkas, umumnya perancangan sistem didasarkan pada kebutuhan individual pemakai, bukan berdasarkan kebutuhan sejumlah pemakai. Setiap kali terdapat kebutuhan baru dari seorang pemakai, kebutuhan segera diterjemahkan kedalam program komputer. Akibatnya, kemungkinan besar setiap program aplikasi menuliskan data tersendiri. Sementara itu ada kemungkinan data yang sama juga terdapat pada berkas-berkas lain yang digunakan oleh program aplikasi lain. DBMS dapat menjadi alternatif penggunaan secara khusus untuk aplikasi, semisal penyimpanan data dalam file dan menulis kode aplikasi yang spesifik untuk pengaturannya.
Generasi pertama DBMS didesain oleh Charles Bachman di perusahaan General Electric pada awal tahun 1960, disebut sebagai Penyimpanan Data Terintegrasi (Integrated Data Store). Dibentuk dasar untuk model data jaringan yang kemudian distandardisasi oleh Conference on Data System Languages (CODASYL). Bachman kemudian menerima ACM Turing Award (Penghargaan semacam Nobel pada ilmu komputer) di tahun 1973. Dan pada akhir 1960, IBM mengembangkan sistem manajemen informasi (Information Management System) DBMS.
Kemudian pada tahun 1970, Edgar Codd, di Laboratorium Penelitian di San Jose, mengusulkan model data relasional. Di tahun 1980, model relasional menjadi paradigma DBMS yang paling dominan. Bahasa query SQL dikembangkan untuk basis data relasional sebagai bagian dari proyek Sistem R dari IBM. SQL distandardisasi di akhir tahun 1980, dan SQL-92 diadopsi oleh American National Standards Institute (ANSI) dan International Standards Organization (ISO).
Pada tahun 1999, James Gray memenangkan Turing Award untuk kontribusinya pada manajemen transaksi dalam DBMS. Pada akhir tahun 1980 dan permulaan 1990, banyak bidang sistem basis data yang dikembangkan. Penelitian pada bidang basis data meliputi bahasa query yang powerful, model data yang lengkap, dan penekanan pada dukungan analisis data yang kompleks dari semua bagian organisasi.
            Komponen utama DBMS dapat dibagi menjadi 4 macam :
a.       Perangkat Keras (Hardware)
b.      Perangkat Lunak (Software)
c.       Data
d.      Pengguna (User) atau brainware
3.      Contoh DBMS, Kelebihan dan Kekurangan Masing-Masing DBMS
Contoh DBMS:
a.       Microsoft Access.
b.      Visual FoxPro.
c.       Informix.
d.      Oracle, dll
Kelebihan dan kekurangan Microsoft Access :
Microsoft Access kurang begitu bagus jika diakses melalui jaringan sehingga aplikasi-aplikasi yang digunakan oleh banyak pengguna cenderung menggunakan solusi sistem manajemen basis data yang bersifat klien atau server.
Salah satu keunggulan Microsoft Access dilihat dari perspektif programmer adalah kompatibilitasnya dengan bahasa pemrograman Structured Query Language (SQL). Para pengguna dapat mencampurkan dan menggunakan kedua jenis bahasa tersebut (VBA dan Macro) untuk memprogram form dan logika dan juga untuk mengaplikasikan konsep berorientasi objek.
Kelebihan dan kekurangan Oracle :
Kelebihan :
a.       Ketika kita mengakses database dan kemudian ada kejadian seperti listrik mati misalnya maka data yang sudah kita simpan tidak rusak/hilang.
b.      Oracle memiliki kemampuan flashback, sehingga semua jenis transaksi yang salah akan dapat dikembalikan.
Kekurangan :
Penggunaan Oracle sangat memakan banyak biaya, mulai dari device sampai diperlukannya DBA yang handal.
4.      Dimana dan Pada Saat Apa DBMS Digunakan
DBMS adalah aplikasi atau program yang bertanggung jawab dalam menjembatani antara keinginan user berupa akses dan proses manipulasi data. DBMS merupakan sebuah sistem yang berjalan secara automatik untuk melakukan manajemen koleksi data dan idealnya mampu memberikan solusi data yang ternormalisasi. DBMS sangatlah penting karena merupakan pusat dari aktifitas suatu manajemen data dengan menyediakan teknologi untuk mengakses data dan memanipulasi kembali data. DBMS menentukan mekanisme bagaimana data diorganisasi, dimanipulasi dan diambil kembali. Selain itu DBMS memberikan solusi mekanisme pemakaian data secara bersama.
DBMS digunakan apabila terjadi masalah kompabilitas antara apikasi satu dengan yang lainnya akibat penggabungan kode programming untuk manipulasi data dengan proses penyimpanan data dimedia penyimpanan. Dimana DBMS berperan sebagi pemisah antara kode yang digunakan dalam proses penyimpanan data ke media fisik dengan kode program yang digunakan dalam mengakses data melalui aplikasi. DBMS menerima kode-kode program yang disebut SQL sebagai standar dalam menghubungkan antara aplikasi dengan data.
Beberapa alasan mengapa DBMS merupakan komponen penting dalam Database System :
a.       DBMS memberikan solusi manajemen data yang lebih efisien dan efektif.
b.      Penggunaan bahasa query yang didukung oleh banyak aplikasi memberikan kecepatan akses data.
c.       Membantu end-user dalam mengakses lebih banyak data yang terorganisir secara baik.
d.      Dapat memperlihatkan gambaran terintegrasi terhadap operasi organisasi – Gambaran Luas .
e.       Memberikan solusi yang lebih baik untuk masalah inkonsistensi data (Ketidakkonsistenan data ).


FUNGSI DBMS
a.       Manajemen kamus data
b.      Manajemen penyimpanan data
c.       Tranformasi dan penyediaan jasa
d.      Manajemen keamanan
e.       Kontrol akses multi-user
f.       Manajemen backup dan recovery
g.      Manajemen integritas data
h.      Bahasa Akses basisdata (DDL & DML) dan antarmuka aplikasi
i.        Antarmuka komunikasi basis data.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar